tepat delapan bulan lewat tiga hari

Aku berhenti menghela namamu dalam nafasku.

Aku berhenti menitikkan air mata ketika menyebut namamu.

Aku berhenti meminta kamu untuk kembali.

Rindu itu masih akan ada di sini, anak kecilku.

Tapi di setiap rindu itu akan teriring doa.

Agar kamu bahagia di sana, di rainbow bridge.

Karena doa seorang ibu adalah doa paling tulus di muka bumi ini.

I wish by God you’d stay..

My heart is aching to dance with you.
You love music, so do I.

Remember how we used to dance in the middle of the night in my living room?
To any kind of song shuffling in my media player.

I used to hold you tight, feel how soft your skin, how warm your breath.
Then you would curl yourself on my chest, and I’d stroke your back.

Where did those nights go?

I miss you.

Your eyes.

Your nose.

Your smell.

Your ears.

Your little paws.

Your smile.

I even missed cleaning your poop.

I know rainbow bridge’s beautiful.
But I wish by God you’d stay..

I am accustomed to the anguish that is your absence (@einedame, 2014)

talking about separation

Kemarin, 23 Juni 2014, tepat 4 bulan Flossy meninggalkan dunia ini. Kalau ditanya masih sedih apa enggak, I can’t answer that. Kadang, gue merasa bahwa sekarang dia sudah lebih bahagia di alam sana. Tapi kadang ketika gue gak bisa tidur tengah malam atau bangun pagi2 dan laptop masih nyala, gue buka folder foto dia dan air matanya masih ngalir. I miss him yet a the same time I’m trying to understand that he’s happy.

Sebenarnya, patah hati karena diputusin pacar dan ditinggal sama ‘anak’ ya gak jauh beda. Tapi gue pribadi sih mending diputusin pacar, soalnya at least dia masih hidup, masih ada somewhere di dunia ini dan bahkan mungkin masih ada di 1 kota yang sama. Ditinggal mati? I have to say that the pain is unbearable. Terus, diputusin itu kita masih bisa stalking via internet, masih bisa tahu dia lagi sibuk apa, even kalo si mantan punya pacar baru (which surely would lead into another series of heartbroken). Lah gue mau stalking bagaimana? Should I knock on every door in this world asking if that’s the right door to rainbow bridge? Kan enggak mungkin. Hahaha..

*sigh*

Perpisahan memang gak pernah menjadi topik yang enak untuk dibicarakan. Bahkan perpisahan sementara macam LDR pun gak enak dibahas. Sedih, apalagi kalau terusnya kita ketemu sama orang yang kondisinya lebih baik misalnya gak perlu LDR. Ugh, bawaannya mah pengen nangis meraung2.

Sedihnya, perpisahan itu sesuatu yang gak bisa dihindari. Takdir, terutama ajal, kita gak pernah tau kapan datangnya. And I believe that people who can get over their sadness when they grieve adalah orang2 yang hebat. No, gue belum sampai ke tahap itu. Belum bisa 100% menerima. Masih ada rasa, harusnya gue bisa begini supaya Flossy bisa bertahan, harusnya waktu itu gue ajak Flossy ke sini, dsb. Nggak, nggak guna begitu2 mah. What’s done is done and you can’t undo God’s will.

Gimanapun juga, gue percaya bahwa gue lagi diajari, lagi ditempa untuk enggak lagi takut sama yang namanya perpisahan. Because separation will always be around us. Satu yang gue pelajari dari singkatnya waktu Flossy di dunia adalah jangan pernah take someone in your life for granted. Fokus kerja, fokus kuliah, itu perlu, tapi di akhir hari ketika kita pulang ke rumah, bukan kerjaan atau tugas yang akan bikin kita ketawa. I didn’t take my chance to give him happiness, and maybe that’s my biggest regret.

Gue percaya, di setiap perpisahan pasti ada pelajaran yang bisa dipetik, if only we want to sit and reflect on what we’ve done. Jadi buat kamu2 yang lagi sedih ditinggal orang yang kamu sayang, dimarahin ortu, dimusuhin sahabat, diselingkuhin pacar, digigit anjing kamu, dicakar kucing kamu, kindly take a moment to understand. Mungkin bukan ortu kamu yang resek, mungkin bukan pacar kamu yang brengsek, mungkin bukan sahabat kamu yang nyebelin, mungkin bukan anjing atau kucingnya yang jahat. Mungkin kamu yang belum bisa mengucap syukur atas keberadaan mereka.

Time is ticking, close this blog of mine after you do what I’m about to tell you. Call your loved ones or come to them and hug them hard. Tell them how much you love them. Tell them my tale, how I have to feel this burden because I didn’t take my time to tell my kid how much I love him. Tell them how much you feel blessed because of their presence near you. Tell them how your life is happier with their presence. Thank them for always being there and tell them you’re sorry if you have taken their presence for granted. Because you only live once, so do them. And maybe they are just a part of your world, but for them you are their world. 🙂

Have a good day with your loved ones..

P.S. Dear Flossy, I miss you. Aku merindu ditatap sendu..